Monday, July 27, 2009

Jadi Insinyur beneran !

Bismillahirrahmannirrahim.

..

Suasana hening. Masing-masing siswa sibuk dengan ujiannya. Pak Guru kini mulai mengitari kelas setelah hampir 1,5 jam duduk di singgasananya. Sampailah beliau di sebelah saya, mengambil kertas ujian saya, dan memperhatikannya dengan seksama. Lalu berujar, "Wah, kamu bakal jadi insinyur nih man!".
Tidak tahu mengapa beliau mengucapkan seperti itu, baru saya tahu 2 minggu kemudian setelah hasil ujian itu diketahui ternyata saya mendapat nilai 95. Nilai yang hampir sempurna untuk mata pelajaran Matematika saat saya duduk di kelas 4 SD 04 Ptg.
Saya punya sahabat dekat yang cukup pintar saat SD. Teringat ketika membicarakan tentang cita-cita, saya masih ragu dengan cita-cita saya, yang paling mantap adalah jadi ABRI karena gagahnya terlihat di layar TV. Tetapi sahabat saya itu punya cita-cita jadi Insinyur, ternyata dia juga terinspirasi dari sinetron Si Doel yang jadi Insinyur. Sayangnya ketika saya tanyakan jadi Insinyur itu kerjanya apa, dia juga ragu jawabnya. Akhirnya saya tidak berminat jadi Insinyur.

****

Seisi kelas begitu ramai, sampai menjadi hening ketika sang guru masuk ke kelas. Sebelum kelas dimulai akan diumumkan terlebih dahulu 3 nilai tertinggi hasil ujian bayangan mata pelajaran Fisika di Bimbel Santo Lukas yang saya ikuti itu. Disebutlah nama pertama, dan semua orang bersorak karena mengenal nama itu. Disebutlah nama kedua, seisi kelas pun kembali ramai. Disebutlah nama ketiga, tetapi seisi kelas hanya menengok ke kanan dan ke kiri, sampai saya yang duduk paling belakang mengangkat tangan dan semua mata tertuju pada saya. Teman saya dari SMP 227 hanya tersenyum, ternyata siswa dari SMP 239 ini boleh juga ya.

****

Satu persatu siswa keluar lebih dahulu dari kelas, menyelesaikan tes IQ yang diadakan untuk seluruh siswa kelas 2 SMA 38. Keren juga saya pikir, soal-soal sesulit ini dapat diselesaikan kurang dari waktu yang ditentukan. Sayapun belum menyelesaikannya pada waktu yang ditentukan, sampai harus asal-asalan mengisi jawaban dengan waktu yang singkat. Tidak lama kemudian hasil tesnya keluar. Ternyata saya termasuk salah satu siswa yang mendapat nilai IQ yang tinggi, katanya. Tapi yang saya perhatikan adalah saran dari hasil tes itu. Bahwa saya disarankan untuk bergelut dibidang Industri atau Konstruksi Bangunan. Wah, binatang apapula itu, karena tidak mengerti akhirnya saya acuhkan.



****

Sudah tiga kali hasil try out di Bimbel Quantum tempat saya belajar tidak memuaskan. Bimbel itu tidak hanya memberi bimbingan belajar, tapi juga membimbing siswanya untuk mengetahui seluk beluk ujian, cara dan strategi masuk perguruan tinggi, dan lainnya. Ketika hasil try out yang terakhir, ternyata hasil nilai saya tidak sampai juga untuk memenuhi passing grade tempat kuliah yang saya inginkan, MIPA FISIKA UI. Bahkan saya disarankan untuk mengambil Fisika UNPAD untuk pilihan pertama, dan FISIKA UNDIP untuk pilihan kedua. Akhirnya saya berkonsultasi, sarannya adalah agar saya memilih pilihan pertama sebagai pilihan impian, pilihan kedua sebagai pilihan aman (yang penting masuk PT Negeri). Maka saat pendaftaran SPMB saya memberanikan diri untuk mengambil MIPA FISIKA UI sebagai pilihan aman, berhubung setiap hasil try out saya terus mengalami peningkatan, sehingga saya yakin nilai saya saat SPMB nanti juga akan mengalami kenaikan sehingga akan masuk grade MIPA FISIKA UI. Saya berminat masuk Fisika UI karena saya ingin menciptakan bom nuklir yang akan menyaingi Amerika, maklum saat itu semangat untuk jadi teroris lagi tinggi-tingginya :).
Lalu pilihan pertama sebagai pilihan impian adalah Teknik Sipil UI. Awalnya saya akan mengambil Teknik Elektro UI karena sangat berminat dibidang itu. Banyak pengalaman saya waktu kecil yang membuat saya tertarik di bidang Elektro, terutama ketika Bapak saya yang guru Fisika itu membawa peralatan praktikumnya ke rumah. Tetapi saya tahu diri saja, passing gradenya terlalu tinggi untuk dicapai, jadi saya coba cari jurusan lain di Teknik yang mungkin masih bisa saya capai, atau yang peminatnya sedikit. Ternyata saya jatuh hati di Teknik Sipil UI setelah saya baca-baca tentang Teknik Sipil UI di buku panduan yang saya ambil saat ada Pameran Perguruan Tinggi di JCC Senayan.

****
Setelah masuk UI, ternyata isinya orang pintar semua. Saya jadi paling goblog disana, bahkan sempat berpikir untuk berubah haluan. IP di semester pertama saja cuma 2,2, bahkan sempat disemester-semester berikutnya menikmati IP 1, (satu koma). Payah deh.. Apa mau dikata, saya udah di dalam, yang ada ya harus dihadapi. Jadilah saya lulus setelah 5 tahun berkutat di Teknik Sipil UI. Eh, baru mau wisuda malah mau mati (baca:kecelakaan). Untung saya masih hidup sampai sekarang. Alhamdulillah.. Jadilah saya Insinyur beneran sekarang...sotoy tapinya...hahaha...
Kagak nyangka deh tuh omongan guru gua waktu SD, jadi kenyataan...(keluar deh Betawinya)





http://fireman0410syah.multiply.com/photos/album/77/Deadline....

****
Belum selesai saudara-saudara...
Sahabat dekat yang saya ceritakan tadi sekarang hanya jadi Security. Cara berpikirnya kurang terbuka, selesai SMA langsung kerja. Tapi saya harus maklum, kondisi ekonomi yang membuatnya harus demikian. Walau seharusnya dia bisa cari beasiswa kalau benar-benar ingin menggapai cita-citanya, karena saya yakin orangnya cukup pintar. Tapi sayang, kurang cerdas dalam menyikapi keterbatasan ekonominya. Bukankah Allah tidak akan mengubah suatu kaum, kalau kaum itu tidak mau mengubahnya?

****
Jadi saudara-saudara, bersyukurlah atas nikmat yang Anda punya sekarang. Jangan mengeluh doang. Kita masih lebih beruntung dari orang-orang sekitar kita yang kekurangan. Dan ternyata Allah tidak selalu berkehendak seperti apa yang kita kehendaki.

Wallahu'alam

No comments:

Post a Comment

Your Ad Here